BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dunia pendidikan begitu luas. Setiap individu sepanjang
hidupnya perrnah mendengar istilah pendidikan, bahkan dari semenjak kecil setiap individu
pernah mengalami pendidikan. Pendidikan pertama yang didapat oleh setiap indivdu
tentu berawal di dalam keluarganya, tahap selanjutnya ia dapatkan di sekolah
bahkan perguruan tinggi juga masyarakat.
Namun demikian, tidak setiap individu memahami apa sebenarnya makna pendidikan
itu sendiri. Dalam prakteknya, terkadang makna pendidikan disamakan dengan
pengajaran dan pelatihan. Alhasil, karena kesalahan pemaknaan ini membuat para
pendidik di tingkat persekolahan khususnya, cenderung menekankan pada
pelaksanaan konsep ‘pengajaran’ yang lebih menekankan pada salah satu aspek
perkembangan peserta didik. Pendidikan di Indonesia dengan kurikulum tingkat
satuan pendidikan masih mengandung kelemahan, yaitu hanya menekankan pada
pengembangan aspek kognitif semata (pengajaran dalam penguasaan materi) ataupun
menekankan pada ‘pelatihan’ yang cenderung pada pengembangan aspek
psikomotornya saja. Padahal, sejatinya makna pendidikan tidak hanya ditekankan
pada salah satu aspek kepribadian, tetapi seluruh aspek kepribadian peserta
didik meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Kesalahan dalam pemaknaan ketiga konsep ini tentu
tidaklah diharapkan. Oleh karena itu, penulis akan memaparkan lebih lanjut
tentang apa dan bagaimana makna pendidikan, pengajaran maupun pelatihan serta
tujuan dari ketiganya. Sehingga kesalahan dalam pemaknaan ketiga konsep
tersebut diharapkan tidak lagi dibawa ke ranah praktek pendidikan oleh para
pendidik umumnya dan para pendidik di Indonesia khususnya.