Thursday, April 14, 2016

Educating for Character (mendidik utuk membentuk karakter) Thomas Lichona



Mendidik untuk Membentuk Karakter dan Mengapa Sekolah Membutuhkan Dukungan dari Lingkungan Rumah

A.    Pendahuluan
Kehidupan sosial sangatlah berpengaruh pada perkembangan kepribadian seorang individu. Berdasarkan kenyataan yang ada, struktur kehidupan sosial semakin memburuk, dan tentunya sekolah-sekolah harus menyadari bahwa pihak sekolah harus mencoba melakukan sesuatu dalam proses memberikan pendidikan tentang nilai. Dalam melaksanakan hal tersebut, maka sekolah-sekolah harus melihat dua hal utama yaitu: 

1.      Harapan bahwa tujuan mereka dapat terlaksana dengan baik
Harapan ini telah dapat dilihat pada beberapa sekolah yang telah melaksanaka program atau usaha yang cukup berarti dalam memberikan pendidikan nilai.
2.      Rasa percaya bahwa mereka tidaklah sendiri dalam pelaksanaan upaya tersebut.
Rasa ini muncul dari sebuah tren  yang saat ini sedang dikembangkan yaitu “sekolah dan keluarga bekerja sama untuk mendidik moral anak-anak”.
Penanaman nilai moral pada anak merupakan tanggunga jawab bersama antara pihak sekolah dan lingkungan keluarga. Kerjasama yang baik antara kedua pihak ini haruslah terjalin sehingga dapat memperoleh hasil yang baik dalam penanaman nilai dan moral pada anak. Peran, tugas serta tanggung jawaba dari pihak sekolah dan lingkungan keluarga haruslah diketahui dan dipahami, sehingga dalam pelaksanaannnya nanti tidak terjadi kesalahpahaman yang mengakibatkan suasana yang kurang bersahhabat antara pihak sekolah dan keluarga. Hal ini dapat diatasi dengan memahami tanggung jawab dan tugas masing-masing pihak.

LINGKUNGAN PEMBELAJARAN Salah Satu Bab pada Buku Becoming a Teacher (Knowladge, Skills and Issues) Karangan Colin Marsh



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajng dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Pengorganisasian kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para peserta didik dapat belajar dengan optimal. Dalam arti, guru mampu menyampaikan bahan pelajaran diserap oleh para peserta didik dengan baik.
Penciptaan harapan seperti itu merupakan kajian dari Pengorganisasian kelas. Sebab Pengorganisasian kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan para peserta didik mencapai tujuan-tujuan belajarnya secara efesien atau memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Di kelaslah segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum dengan segala komponennya, metode dengan pendekatannya, media dengan segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya bertemu dan berinteraksi di dalam kelas. Lebih lanjut hasil pembelajaran ditentukan pula oleh apa yang terjadi di kelas. Oleh karena itu, selayaknyalah kelas diPengorganisasian dengan secara baik, propfesional, terus menerus dan berkelanjutan.

Pengelolaan kelas yang baik merupakan bagian terpenting dari kegiatan pembelajaran seorang guru. Berdasar Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang kompetensi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru untuk kompetensi penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik, disebutkan bahwa guru harus melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan. Pelaksanaan pembelajaran di kelas yang dimaksudkan tersebut merupakan bagian dari pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang baik pula. Tujuan pembelajaran pun akan dapat dicapai tanpa menemukan kendala yang berarti. Hanya sayangnya pengelolaan kelas yang baik tidak selamanya dapat dipertahankan dikarenakan kondisi ruang kelas yang tidak memberikan kenyamanan bagi siswa. Karena tanpa disadari bahwa ruang kelas memberikan pengaruh peserta didik yang luar biasa dalam kefektifan penyampaian materi.

1.2       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaimanakah prinsip susunan ruangan kelas?
2.      Bagaimanakan aturan dalam mencipatakan suasana kelas yang nyaman terkait dengan luas dan lebar kelas, lokasi meja guru, susunan meja siswa, pajangan, warna di dalam kelas, suara, suhu, tempat duduk siswa, serta penerangan dalam kelas?
3.      Bagaimanakan pengaturan dalam kela terkait dengan komite sekolah, layanan belajar dan Home Schooling?

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI PELAJAR & LINGKUNGAN PEMBELAJARAN Salah Satu Bab pada Buku Becoming a Teacher (Knowladge, Skills and Issues) Karangan Colin Marsh



BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Dijenjang sekolah dasar, dorongan dan motivasi dari dalam diri anak maupun dari lingkungan sangat diperlukan sehingga sang anak akan lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun setibanya di rumah. Motivasi yang berkembang dengan baik dalam diri anak maupun motivasi dari lingkungan anak dapat berdampak baik pada hasil belajar anak.

Berbicara tentang mutu pendidikan yang rendah, salah satunya disebabkan oleh kurangnya motivasi dalam diri siswa untuk belajar. Hal ini disebabkan rendahnya daya serap atau prestasi belajar, atau belum terwujudnya keterampilan proses dan pembelajaran yang menekankan pada peran aktif peserta didik. Inti persoalannya adalah pada masalah “Ketuntasan belajar” yakni pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap kompetensi secara perorangan. Masalah ketuntasan belajar merupakan masalah yang penting, sebab menyangkut masa depan peserta didik, terutama mereka yang mengalami kesulitan belajar.
Permasalahan motivasi belajar siswa merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas motivasi ditunjukkan dengan beragamnya faktor yang terlibat. Di sisi lain, motivasi siswa juga bersifat unik, karena siswa yang berbeda dan sekolah yang berbeda dapat menghadapi permasalahan yang sama. Namun, dengan profil yang  berbeda. Motivasi belajar siswa merupakan  hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa.

1.2       Rumusan Masalah
Makalah ini akan membahas hal-hal yang terkait dengan motivasi, khususnya motivasi dalam proses belajar dan pembelajaran. Secara rinci masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1.      Apa saja jenis jenis dari motivasi?
2.      Apa yang dimaksudkan dengan harga diri?
3.      Apa yang dimaksud dengan motivasi berprestasi?
4.      Apa saja teori atribusi dalam motivasi?
5.      Apa yang dimaksud dengan motivasi sosial?
6.      Apa saja yang termasuk dalam faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
7.      Bagaimana hakikat dari pelayanan pastoral (BK/BP)?